1.
Mengatur
partisi menjadi primary dan extended. Partisi primary umum akan dibaca sebagai
hda1 atau sda1, sedangkan partisi extended akan dibaca mulai dari hda5 atau sda5;
2.
Menentukan
kebutuhan ukuran dan jenis filesystem untuk hda1, karena partisi ini akan
menjadi drive C di windows;
3.
Membagi
partisi extended menjadi beberapa partisi;
4.
Mempartisi
extended pertama, (sda5) atur ukuran dan jenis filesystem karena akan digunakan
sebagai drive D di windows;
5.
Mempartisi
extended kedua, (sda6) beri ukuran sekitar 5GB hingga 10GB untuk digunakan
sebagai root system dari Linux. Jenis filesystemnya dapat digunakan ext3 atau
reiserfs;
6.
Mempartisi
extended ketiga, (sda7) beri ukuran secukupnya dengan RAM fisik, atau bisa juga
sekitar 1GB hingga 2GB untuk digunakan sebagai partisi SWAP;
7.
Mempartisi
extended keempat, (sda8) cukup gunakan saja sisanya untuk digunakan sebagai
partisi home;
8.
Menginstall
windows terlebih dahulu hingga selesai. Abaikan jika windows tidak dapat
membaca partisi ext3 atau reiserfs;
9.
Menginstall
Linux, dan biarkan bootloader mendeteksi secara otomatis sistem operasi
windows.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar